Stasiun Kota Baru, Malang, Jawa Timur |
Untuk naik kereta api tentunya kita harus ke Stasiun dulu, di Semarang ada dua stasiun kereta api yaitu Stasiun KA Poncol untuk jenis kereta ekonomi dan Stasiun KA Tawang untuk jenis kereta yang lebih bagus yaitu Bisnis dan Eksekutif. Karena kita akan berhemat ria maka kita harus memilih stasiun Poncol pastinya (alamat: Jl Imam Bonjol 115 Semarang). Untuk menuju kesana banyak transportasi yang bisa digunakan antara lain bus, angkot, becak dll. Banyak angkutan dengan berbagai jurusan yang melalui depan stasiun, kalau bingung tanya aja angkot yang menuju Tugu Muda/ Lawang Sewu trus ke arah jalan Imam Bonjol atau tanya langsung yang ke arah stasiun aja, tenang tarifnya relatif murah. Kalo pengen lebih murah atau bisa dikatakan limit mendekati gratis minta di anter temen atau saudara aja ke stasiun kan gratis tu lumayan. Kalau pengen naik kendaraan pribadi seperti yang saya lakukan, kendaraan bisa dititipkan di stasiun Poncol aja, disana disediakan sarana penitipan yang legal dan aman. Tarifnya untuk sepeda motor Rp 5.000,-/ hari dan untuk mobil Rp 10.000,-/hari.
Ketika telah sampai di stasiun, maka kita bisa langsung menuju ke tempat pembelian tiket yang terletak di bagian depan dari stasiun. Inget ya tiket KA ekonomi gak bisa dibooking apalagi dipesen lewat internet , dan loket hanya dibuka 2-3 jam sebelum keberangkatan kereta, ingat juga jangan beli lewat calo ya (tapi seingat saya tidak ada calo disana jadi nyante aja). Kereta ekonomi ke Malang yang lewat Semarang hanya ada satu jenis yaitu Kereta Api Matarmaja Jakarta – Malang dengan jadwal keberangkatan dari Semarang jam 19.30 malam dan sampai di Malang jam 6.30 pagi. Harga tiket cukup murah yaitu Rp 26.000,- sekali jalan, cukup murah dibandingkan tarif bus atau travelkan??? Biasanya penumpang dari Semarang mendapat tiket bertuliskan “berdiri tanpa tempat duduk”, maksudnya kita tidak mendapatkan nomor kursi untuk tempat duduk. Tapi tenang aja gak perlu panik, gak mungkinlah masak dari Semarang-malang berdiri terus, pasti nanti ditengah perjalanan ada kursi kosong juga. Ketika dulu saya naik Matarmaja, kereta datang di stasiun Poncol terlambat sekitar 4 jam karena kereta mengalamai penundaan di perjalanan sebelumnya. Kereta datang dengan keadaan overload jadi bener apa yang ditulisin di tiket memang tidak dapet tempat duduk. Ditambah penumpang dari Semarang yang saat itu memang banyak, menambah keadaan gerbong penuh sesak. Dan saya baru ingat saat itu adalah hari jum’at malam yang berarti ini kereta akhir pekan atau weekend train, banyak penumpang yang memanfaatkan akhir pekan untuk bepergian. Karena itu saya sarankan seandainya pergi ke Malang saat hari kerja atau pertengahan minggu saja. Kata temen saya, peluang mendapatkan tempat duduk di saat-saat itu lebih besar.
Jika keadaan penuh, otomatis anda akan berdiri atau duduk di jalanan gerbong serta antara kursi-kursi. Anda bisa menggunakan alas koran yang telah anda siapkan atau membelinya di pedagang-pedagang keliling sekitar stasiun. Kalau sudah begini musuh utama kita adalah pedagang-pedagang keliling yang setiap saat melintas di gerbong-gerbong baik saat kereta berjalan maupun berhenti di stasiun-stasiun. Pasti anda akan kena senggol atau tidak sengaja terinjak oleh para pedagang. Itulah konsekunsi yang harus dihadapi, namanya aja ekonomi tentu lebih “nyaman” dan banyak resiko yang dihadapi. Namun pedagang tak selamanya menjadi lawan bisa jadi memberi banyak manfaat karena barang-barang yang dijual merakyat banget dari alas koran, “KOPSUPOP “: kopi susu pop mie ( pedagang andalan kereta api ekonomi, dengan barang-barang yang dipanggul dibahu dan teriak-teriak Kopsupop!!! Akan menemani anda hingga akhir hayat..), pedagang barang-barang khas dari tiap-tiap kota ( biasanya naik saat kereta berhenti distasiun yang dilalui), dan pedagang barang-barang unik ( dulu yang saya temui ada penjual tanaman anggur, lur boyo, kripik bekicot dll).
Gerbong kereta akan lebih longgar saat pagi hari menjelang shubuh, ketika itu kereta sudah memasuki wilayah Jawa Timur. Karena kebanyakan penumpang akan turun dikota-kota daerah Jawa Timur seperti Nganjuk, Ngawi, Gombong, Kediri, Madiun dll jadi kita bisa dapat tempat duduk untuk melanjutkan ke kota Malang. Selain mendapat tempat duduk kita juga lebih nyaman untuk jalan-jalan ke gerbong lain dan menikmati udara pagi dipinggiran pintu gerbong, karena pemandangan sekitar rel di Jawa Timur cukup bagus. Biasanya setelah pagi hari kereta akan dipacu lebih cepat dari biasanya karena selain jumlah penumpang yang berkurang kereta juga mengejar waktu kedatangan di kota tujuan, karena itulah anda harus lebih berhati-hati ketika berjalan-jalan di dalam gerbong karena guncangannya cukup keras.
Di Kota Malang terdapat dua stasiun yaitu stasiun kota Lama dan stasiun kota baru, kita dapat turun di mana saja tergantung kondisi, keinginan, serta kepercayaan dan keyakinan masing-masing. Untuk stasiun lama jika dari arah Semarang, letaknya lebih awal dari pada stasiun Baru. Dan berakhirlah sudah perjalanan dari Semarang ke Malang via Kereta Api Ekonomi Matarmaja. Untuk perjalanan kembali ke arah Semarang saya sarankan naik dari Stasiun Kota Baru, namun untuk detailnya tidak dapat saya tuliskan karena perjalanan pulang dari Malang-Semarang saya naik bus Undip bersama anggota TIM KRI Roro Jonggrang yang lain.
Tips unik perjalanan anda menurut yang nulis blog ini:
1. Carilah seluruh informasi yang berkaitan dengan perjalanan anda
2. Tetapkan agenda sebelum bepergian
3. Bawa barang dan uang secukupnya
4. Datang ke Stasiun lebih awal
5. Hindari pencaloan
6. Tawar barang yang akan anda beli dalam kereta (50%nya kalau anda tega)
7. 5 S dengan penumpang lain ( Salam, Sapa, senyum, sopan, santun)
8. Jika anda melihat kejanggalan laporkan pada pihak yang bersangkutan
9. Yang paling utama tetep berdo’a setiap saat dan ibadah tepat waktu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar