|
Tugu Yogyakarta |
Woh akhirnya kesampaian juga nulis kisah mengenai perjalanan saya dan temen - temen ke tempat orang - orang terpelajar yang konon katanya mereka bisa pinter karena makan gudheg ( Kota Yogyakarta sering disebut juga Kota Pelajar dan Kota Gudheg). Daerah Yogya terletak di bagian selatan Pulau Jawa yang juga konon katanya pesisir pantainya dikuasai oleh seorang Ratu bernama Nyi Roro Kidul. Perjalanan ekspedisi kami ke kerajaan Yogyakarta dari daerah antah berantah di Semarang bertujuan untuk mengadu nasib mencari sebuah penghidupan dari pembukaan lowongan pekerjaan di Universitas Gunung Merapi. Saat itu dengan rombongan tim squad yang berjumlahkan delapan orang siap menggempur Yogya. Rombongan terdiri dari saya, Sucron ( Ahli bela diri jarak dekat), Bambang ( Ahli kendaraan tempur), Jamal ( Ahli strategi), Huda ( Ahli merakit senjata), Mas Bro ( Ahli perbekalan makanan), Arip ( Ahli pertempuran jarak menengah) , dan Arsyad ( Anli analisis). Dengan membawa empat kendaraan tempur asal Jepang kami siap menyerbu Yogya tepat tanggal 19 Oktober 2012. Ingin tahu lebih lanjut laporan terlengkap dari kami, ikuti terus ya postingan dibawah ini..
Part 1
Perjalanan dimulai dari Semarang sore hari (19/10), misi pertama menjumpai kawan lama yang udah terlebih dahulu mendahului kami di daerah Kali Bawang, Kulon Progo - Yogyakarta. Perjalanan dibagi menjadi tiga tahap pos pemberhentian, yaitu Pos I SPBU Banyumanik depan Kodam IV Diponegoro, Pos II Terminal Bawen, Pos III Masjid Agung Kota Mungkid Kab. Magelang. Perjalanan menggunakan empat motor bermerek H*nda dirasakan cukup lancar, namun ada insiden HP samsung by Huda di perjalanan antara Pos I dan II ( cerita terlalu fulgar untuk diceritakan disini, Hahaha ). Alhamdulillah di Pos III sempet shalat ashar terlebih dahulu untuk melanjutkan ke tujuan akhir. Sesampai di daerah Kalibawang ayah Mas Lilik (alm) udah menjemput kami, karena jembatan yang mengarah ke rumah sedang diperbaiki alhasil kami harus berputar melalui tempat lain. Akhirnya sore itu juga kami langsung berkunjung ke tempat persemayaman terakhir teman dan saudara kami Lilik Kurniawan (alm), hanya do'a yang bisa kami haturkan. " Maap Lik, kami yang kesini belum ada yang dapetin gelar sarjana, tapi temen - temen disana sudah banyak yang meneruskan semangatmu meraih cita - cita ". Terima kasih kepada Bapak dan Ibu mas Lilik (alm) dan Dek Roni, yang dah menerima kami dengan ramah tamah semoga ikatan kekeluargaan ini akan terus terjalin.
|
Taman Pelangi, Monumen Yogya Kembali |
Setelah misi pertama berhasil, selanjutnya kami harus menuju kota dalam tempo yang sesingkat - singkatnya. Malam itu juga kami menuju ke daerah Yogyakarta untuk siap - siap tes wawancara* kerja esok hari (bagi yang mengikuti tes ^.^ ). Tapi sia - sia nee kalau malem hari di Yogya gak dimanfaatin buat jalan - jalan, akhirnya kami sempatkan buat mampir ke Taman Pelangi ( Taman Lampion ) di Monumen Yogya Kembali ( usul dari Mas Bro), di sana terdapat berbagai macam lampu hias yang menarik. Lampu hias terbuat dari rangka besi yang dibalut kain warna - warni dengan penerangan lampu di dalamnya. Lumayan buat jalan - jalan, cukup romantis tapi sayang rombongan kita anak cowok - cowok semua. Ahaha. Semakin malem semakin mantab, tujuan selanjutnya adalah Alkid ( Alun - alun Kidul Kota Yogyakarta ). Namanya juga Alun - alun Kidul ya letaknya di sebelah selatan Keraton Yogyakarta. Pasti pada tahu tempat ini kan? Alun - alun yang di tengah - tengahnya terdapat beringin kurung , konon katanya yang bisa melewati di tengah - tengah beringin dengan mata tertutup akan terkabul impiannya Hehe... (impian konyol = dapet ngelewatin beringin kurung untuk yang kedua kalinya :D ahaha). Di Alkid juga terdapat sepeda berhiaskan lampu LED dan sound system yang ajib, bisa disewa keliling alun - alun tujuh putaran ( Rp 30rb - 45rb untuk 4 - 8 orang ). Seandainya capek di sekitar alun - alun ada warung makanan, jajanan, dan wedang - wedangan yang bisa dihampiri, harga relatif terjangkau bro, sambil menikmati suasana yang makim malam makin mantab. Selanjutnya setelah puas jeng - jeng dan waktu hampir tengah malam kami menuju ke sebuah penginapan rahasia yang akomodasinya sudah ditanggung oleh negara ^.^
|
Beringin Kurung, Alun - alun Kidul Kota Yogyakarta |
Part 2
Pagi - pagi ( 20/10) kami sudah siap - siap berangkat menuju GSP UGM (Grha Sabha Pramana UGM) yang digunakan untuk penyelenggaraan Job Fair oleh ECC UGM ( Engineering Career Center UGM ). Letaknya tidak jauh dari tempat kami menginap sehingga kami bisa datang lebih awal, namun sebelumnya kami mampir dulu di daerah Sleman untuk mengambil beberapa perlengkapan. Woh ternyata walau datang lebih awal suasana dah ramai, antrian dah mulai mengular naga, parkiran dah lumayan penuh. Disini bisa kita jumpai beraneka ragam bentuk manusia dengan beragam penampilan dan perilaku bawaan. Dan dapat dipastikan mereka berharap untuk dapat memperoleh pekerjaan yang layak. Job Fair di Universitas Gunung Merapi memang populer dikalangan Job Seeker region Jateng - DIY karena banyak perusahaan - perusahaan besar di bidang pertambangan, konstruksi, dan rekayasa berkumpul di sini. Tak hayal kami juga bertemu teman - teman seperjuangan dari Undip ( Universitas di perbukitan Tembalang ), dan kebanyakan yang diincar juga perusahaan yang menawarkan gaji menggiurkan. Disini saya juga mendapatkan kisah menarik dari obrolan kecil para Job Seeker mengenai perjalanan hidup Kethek Ogleng ( Doger Monyet). Monyet saja bisa mendapatkan rezeki berupa upah makan dengan kerja diiringi tabuh - tabuhan, apalagi manusia. Memang tiap manusia sudah ada rezekinya masing - masing, tapi yang menentukan banyak atau sedikitnya kita sendiri dengan do'a dan usaha yang kita lakukan. Jangan kalah dengan monyet, monyet aja bisa, apalagi kita sebagai manusia ^.^. ( Semangat menjemput rezeki kawan - kawan ). Semakin siang semakin ramai aja, belum sampai tengah hari kami harus segera meninggalkan tempat ini untuk melanjutkan misi selanjutnya. Ke TKP selanjutnya...
|
Mejeng dulu di Job Fair ECC UGM |
|
Before |
|
After |
|
Lagi acting milih - milih kerjaan di katalog. Hehe |
Part 3
Akhirnya kami berhasil keluar dari GSP UGM dan melanjutkan ke tempat yang belum tahu dimana letaknya dan akan ada apa aja disana. Dengan berbekal sebuah lokasi bernama Kaliurang kami nekat untuk menuju kesana, bermodalkan sistem navigasi berbasis GPS dan aplikasi Navitel kami menggeber motor ke arah utara Kota Yogyakarta. Dilihat dari koordinat 7°36'42.52"S dan 110°25'36.34"T, letak Kaliurang ini berada di selatan Gunung Merapi. Kenapa ya namanya Kali Urang?? ( penasaran nee hehe). Setelah perjalanan menanjak dari Kota Yogyakarta tibalah kami di Desa Wisata Kaliurang. Wow ternyata Kaliurang merupakan kompleks wisata alam disekitar gunung merapi, ini beberapa tempat wisata yang sempet saya cari di mbah google dan papan penunjuk arah yang ada di TKP :
- Taman Rekreasi Kali Urang
- Hutan Wisata Kali Urang
- Museum Ullen Sentanu
- Taman Wisata Plawangan Turgo
- Goa Jepang
- Tlogo Muncar
- Dll ( Masih banyak lagi deh.. )
Berhubung kami belum pernah kesana ( cuma Bambang yang pernah waktu masih kecil, tapi memori ingatannya sudah dihapus sama Alien ) jadi kami memutuskan untuk ke tempat wisata yang ada penunjuk arahnya yaitu " GOA JEPANG ". Jalannya naik - naik ke puncak gunung, kanan kiri banyak bangunan tua peninggalan Belanda dan suasana mulai dingin. Akankah kita menemukan ultramen atau godzila di Goa Jepang?? ( berkhayal otak mulai beku di ketinggian 900m dpl Hahaha ). Goa Jepang termasuk ke dalam kompleks wisata Nirmolo Kaliurang Taman Nasional Gunung Merapi dimana terdapat Goa Jepang itu sendiri, Hutan Wisata, Gardu pandang dan juga Bukit Plawangan yang bisa melihat keindahan Gunung Merapi. Untuk mulai mendaki ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, antara lain :
- Fisik dan rohani yang sehat
- Bekal makanan atau minuman
- Jangan terkecoh oleh penunjuk arah berupa jarak ( misal goa jepang 200 m ) itu bukan jarak yang sebenarnya. hehe
- Membawa camera untuk mengabadikan momen konyol anda ( tampang temen pas ngos2an diperjalanan contohnya. ^.^)
- Jangan menggunakan sandal kesehatan yang ada tonjolannya ( pengalaman pribadi :D )
|
Pintu masuk ke Kompleks Nirmolo Kaliurang |
|
Ketemu mahasiswa Yogyakarta yang lagi ospek
|
Penjaga Goa Jepang |
|
|
Di dalam Goa Jepang |
|
Kawan Lama ^.^ Monyet Goa Jepang Kaliurang |
|
Tempat Pengintaian |
|
Goa Jepang yang sudah hampir jadi dinding sudah dilapisi beton dan semen |
|
Goa Jepang setengah jadi |
Goa Jepang ini merupakan goa yang dibuat oleh tentara Jepang yang terletak di lereng Gunung Merapi menghadap ke arah Kota Yogyakarta. Jalannya yang sulit dan terjal membuat Goa ini menjadi pertahanan yang sangat kuat dan susah diserang oleh musuh. Goa - goa disana terletak dilereng bukit berbentuk "U" meliuk - liuk, jadi antar goa bisa berhadapan namun dipisahkan jurang yang dalam. Total jumlah Goa terdapat 25 lobang dengan fungsi - fungsi tertentu ada tempat menginap prajurit, ruang utama, dapur, gudang senjata, tempat logistik, dan goa - goa pengintaian ( Untung jaman dulu belum ada indomaret wkwk ). Namun sayang sebelum pembangunan goa ini selesai, pasukan Jepang harus ditarik mundur karena kekalahan pahit oleh tentara sekutu dengan peristiwa bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Belum semua gua dilapisi dengan dinding beton, sehingga bentuknya masih batuan padas dan lantai serta dinding bebatuannya lembab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar